WELCOME TO MY BLOG RAHAYU

WELCOME TO MY BLOG RAHAYU

Minggu, 18 Maret 2012

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Pengertian :

Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimilki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus disediakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.

Definisi modal kerja menurut para ahli :
  1. Menurut Houston & Brigham, 2006; 131 ”Modal Kerja adalah suatu investasi perusahaan didalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), Piutang Dagang dan Persediaan”.
  2. Menurut Djarwanto, 2005; 87 “Modal Kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap jangka pendek”
  3. Menurut S. Munawir, 2007, 114-116, ada 3 konsep dasar modal kerja:
a.       Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai kebutuhan operasional yang bersifat rutin atau menunjukkkan sejumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.
b.      Konsep Kualitatif
Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya jumlah aktiva lancar yang lebih besar daripada jumlah hutang lancarnya (hutang jangka pendek) dan menunjukkan pula margin of protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin aktiva lancarnya.
c.       Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current income), ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.

Manfaat Modal Kerja :
  1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
  2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
  3. Menjamin dimilikinya kredit perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
  4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.
  5. Memungkinkan bagi para pengusaha untuk memberi syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para pelanggannya.
  6. Memungkinkan bagi para perusahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau pun jasa yang dibutuhkan.

Macam-macam Modal Kerja :
  1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
    Yaitu modal kerja yang harus selalu ada pada perusahaan atau dengan kata lain jumlah modal kerja itu harus tetap ada agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan modal kerja tersebut secara terus menerus selalu diperlukan untuk kelancaran usaha dalam suatu periode akuntansi.
    Modal Kerja Permanen terbagi menjadi 2, yaitu:
    1) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
    Yaitu sejumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kelangsungan kegiatan usahanya.
    2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
    Yaitu sejumlah modal kerja yang digunakan untuk dapat menyelenggarakan luas produksi yang normal. Normal disini mempunyai pengertian yang fleksibel menurut kondisi perusahaannya. Apabila suatu perusahaan misalnya selama 4 atau 5 bulan rata-rata per bulannya mempunyai produksi 1000 unit. Apabila kemudian ternyata 4 atau 5 bulan berikutnya luas produksi rata-rata per bulannya 2000 unit, maka luas produksi normalnya disinipun berubah menjadi 2000 unit.

  1. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
    Yaitu modal kerja yang berubah-ubah sesuai dengan perolehan keadaan dalam suatu periode. Modal Kerja ini dibagi menjadi 3 yaitu:
    1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)
        Modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan musim.
    2) Modal Kerja Siklus (Cylical Working Capital)
         Yaitu sejumlah modal kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan karena         fluktuasi kontinyunitas produk.
    3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
        Yaitu modal kerja yang besarnya brubah-ubah dan penyebabnya tidak diketahui sebelumnya (misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi, buruh mogok, huru-hara dan sebagainya) (Bambang Riyanto, 2001 : 61).

Sumber-sumber Modal Kerja:
  1. Pendapatan Bersih
    Surat-surat berharga yang merupakan salah satu pos aktiva lancar dapat dijual dan dari penjualan tersebut akan timbul kentungan. Penjualan surat berharga ini akan menyebabkan perubahan pos aktiva lancar dari pos-pos “surat-surat berharga” menjadi pos kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan ini merupakan sumber dari modal kerja.
  2. Penjualan Aktiva Tidak Lancar
    Hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan merupakan sumber lain yang menambah modal kerja. Perubahan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan aktiva tidak lancar tersebut.
  3. Penjualan Saham atau Obligasi
    Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta pada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya.
  4. Dana Pinjaman dari Bank
    Dana pinjaman jangka pendek bagi perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja musiman siklus, darurat dan lain-lain
  5. Kredit dari suplier
    Material barang-barang, supplies dapat dibeli atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu hutang dilunasi, perusahaan tersebut memerlukan sejumlah kecil modal kerja.

Sumber-sumber modal kerja dapat ditambah apabila:
  1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
  2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.
  3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Penggunaan Modal Kerja
Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Penggunaan aktiva lancar yang dapat mengakibatkan menurunnya modal kerja,sebagai berikut:
  1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos perusahaan.
  2. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahan karena adanya penjualan surat berharga atau efek.
  3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.
  4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya.
  5. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
  6. Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan laporan sumber-sumber penggunaan dana dalam arti modal kerja adalah :

  1. Menyusun laporan modal kerja
  2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current accounts antara 2 titik waktu tersebut, kedalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang memperkecil modal kerja.
  3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan kedalam golongan perubahannya merupakan efek memperbesar modal kerja dan golongan kerja yang memperkecil modal kerja.

Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

  1. Sifat umum atau tipe perusahaan mempunyai perbedaan kebutuhan modal kerja, misalnya antara perusahaan jasa dengan perusahaan industri ataupun perusahaan perdagangan. Perusahaan dalam bidang industri relatif membutuhkan modal kerja yang relatif besar dibandingkan dengan perusahaan di bidang jasa ataupun perdagangan, karena dalam produksi barang membutuhkan investasi bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi untuk menjamin seluruh kelancaran-kelancaran penjualan.

  1. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga per satuan dari barang tersebut. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau untuk memperoleh barang tersebut makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.

  1. Tingkat Perputaran Persediaan
    Tingkat perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukkan bahwa berapa kali persedian tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang diinvestasikan dalam persediaan akan semakin rendah.
    Semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau perubahan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan piutang.

  1. Tingkat Perputaran Piutang
    Besarnya modal kerja yang dibutuhkan juga tergantung dari lamanya waktu yang diperlukan untuk menjadikan piutang menjadi uang kas. Waktu penarikan yang lebih singkat akan memperkecil modal kerja yang ditanamkan pada piutang tersebut.

  1. Pengaruh Konjungtor
    Pada periode makmur aktifitas perusahaan meningkat dan perusahaan cenderung membeli barang-barang yang lebih banyak karena harga yang masih rendah. Dengan meningkatnya persediaan maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan akan semakin banyak. Tetapi pada periode depresi, perusahaan berusaha secepatnya menjual barang-barangnya dan menagih pembayaran atas piutang-piutangnya kemudian uang yang diperoleh dimanfaatkan untuk membeli surat-surat berharga, melunasi hutang-hutang atau menutup kerugian.

  1. Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek
    Resiko kerugian yang semakin besar sebagai akibat menurunnya nilai dibandingkan dengan harga buku dari surat-surat berharga, persediaan barang dan piutang akan menyebabkan semakin besar pula jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk membayar harga dan melunasi hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo.

  1. Pengaruh Musim
    Perusahaan yang penjualannya dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah modal kerja yang maksimum untuk periode relatif pendek. Modal kerja dalam bentuk persedian barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelaskan puncak penjualannya.

  1. Kredit Rating dari Perusahaan
    Jumlah modal kerja baik kas maupun surat-surat berharga yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung pada kebijaksanaan penyediaan uang kas.
    Penyediaan.



Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar